M7 - DIGITAL MUSIC
A. PRODUKSI MUSIC DIGITAL
Untuk membuat sebuah musik digital ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dan dimiliki. Karena untuk dapat membuat musik digital
dibutuhkan sebuah alat dan dasar musik yang jelas. Adapun beberapa hal-hal
yaitu:
Untuk dapat membuat musik digital, ada 2 unsur utama yang perlu
dikuasai yaitu :
1. Penguasaan
software MIDI yang digunakan.
2. Penguasaan
teori dasar musik.
Penguasaan software MIDI yang digunakan.
MIDI (Musical Instrument Digital Interface) merupakan proses
produksi musik, yang dilakukan dengan memainkan instrumen-instrumen musik,
dengan metode digital atau komputer. Seluruh proses pembuatan musik digantikan
dengan komputer, baik dari komposisi hingga instrumen yang digunakan.
Untuk penguasaan software produksi musik digital, setidaknya
ada 3 hal yang harus Anda mengerti, yaitu :
1. Score :
susunan atau komposisi musik yang dibuat.
2. Instrumen
musik digital : merupakan instrumen-instrumen musik yang dihasilkan melalui komputer.
3. Mixing :
menyelaraskan segala unsur instrumen yang digunakan dalam sebuah aransemen,
sehingga dapat nyaman didengar.
Penguasaan teori dasar musik.
Sebagai contoh, ini adalah langkah – langkah tentang
bagaimana cara menyusun sebuah lagu :
a. Melodi
– Tangga nada
mayor, minor, blues, dll
– Alur melodi
(melodi utama – reff)
– Menentukan
lagu ada berapa
b. Acord / Kunci
/ Chord
setelah tercipta melodi, buat chord untuk mengiringi melodi
tersebut.
c. Ketukan
kembangkan ketukan yang digunakan dalam membentuk komposisi
lagu.
d. Progresi Chord
susun progresi chord keseluruhan lagu dengan baik.
e. Pengembangan
lagu
susun bagian-bagian lagu sesuai dengan hati nurani.
B. DISTRIBUSI MUSIC DIGITAL
Walaupun terlihat cukup sederhana, akan tetapi pembuatan
musik menggunakan media digital tidak semudah yang kita bayangkan. Ada beberapa
hal dasar yang harus dikuasai, seperti apa saja komposisi sebuah musik, dan
mengerti mengenai proses mixing seluruh instrumen yang digunakan. Yang
terpenting dalam pembuatan musik digital adalah membuat ritme. Setelah ritmenya
sesuai, batu dapat digabungkan dengan komponen lain.
Banyak musik yang dibuat melalui proses rekaman studio, lalu
formatnya diubah menjadi format digital. Ada beberapa faktor yang membuat
penikmat musik lebih memilih musik dalam format digital.
Seperti, mudahnya mendapatkan musik dalam format digital,
hanya dengan mengunduh, baik secara gratis maupun berbayar, penikmat musik
sudah mendapatkan musik yang diinginkan. Dengan menggunakan media digital,
penikmat musik juga dapat memilih salah satu lagu yang ia sukai tanpa harus
memiliki keseluruhan album.
Musik dalam format digital juga dapat memberikan keuntungan
bagi si pembuat musik. Penjualan musik dalam bentuk nada tunggu (RBT) telepon
seluler jauh lebih menguntungkan dibandingkan harus menjual dalam bentuk CD
atau kaset.
Selain mendapatkan keuntungan dalam bentuk materi, pembuat musik juga dapat memanfaatkan teknologi internet untuk menyebarluaskan karya mereka. Pembuat musik dapat menyebarkan karyanya ke seluruh dunia, dengan cara mengunggah karya mereka ke berbagai website jejaring sosial. Sudah banyak musisi Indonesia yang berhasil manggung di luar negeri dengan cara seperti ini.
C. KONSUMSI MUSIK DIGITAL
Memang tidak dipungkiri jenis konsumsi masyarakat indonesia
saat ini cukup beragam. Yang dimana musik sudah menjadi kebutuhan yang krusial
bagi masyarakat indonesia. Penikmatnya pun datang dari segala umur dengan genre
musik yang berbeda-beda.
yang dilakukan oleh Dailysocial pada tahun 2018 berjudul
'Online Music Streaming in Indonesia', 88% responden mendengarkan musik secara
online. Dari jumlah tersebut, 52% membayar langganan pada aplikasi tertentu
untuk mendengarkan musik dengan sistem pay-to-play. Apa artinya?
D. PERBEDAAN DUNIA MUSIK DULU DAN SEKARANG
Segala sesuatu yang ada dari zaman dulu pasti akan mengikuti
perkembangan, tidak terkecuali bidang musik khususnya musik di Indonesia.
Berbagai hal mempengaruhi warna musik yang ditampilkan oleh musisi-musisi
Indonesia dalam menciptakan sebuah lagu. Perbedaan jelas nampak dari alunan
musik yang diciptakan, membuat banyak khalayak yang berbeda pandangan.
Ada yang menganggap bahwa musik zaman dulu lebih enak
didengarkan, tidak susah dihafalkan, serta memiliki makna dan memiliki nilai
moral di dalamnya. Sebaliknya, ada yang menganggap musik zaman sekarang lebih
modern dan lebih ‘kekinian’. Apalagi ditambah belakangan ini adanya pengaruh
musik K-pop yang sudah masuk ke Indonesia dan membuat anak-anak muda zaman
sekarang perlahan namun pasti melupakan musik-musik dari tanah air kita ini.
Hal ini bisa kita lihat pada keseharian mereka, lagu apa yang mereka dengarkan di playlist mereka masing-masing. Ketakutan dari para pengamat musik saat ini ialah makin lunturnya rasa cinta kepada musik-musik Indonesia (lagu daerah terutama) yang kalah dengan lagu K-pop serta lagu-lagu dari barat yang juga sudah masuk ke Indonesia dan mendapat perhatian banyak dari masyarakat umum.
Musik Indonesia Zaman Dulu
Musik di Indonesia pada zaman dahulu didominasi dengan
lagu-lagu yang enak didengar, contoh seperti lagu dari band legendaris Koes
Plus yang banyak disukai pada zamannya. Sedikit cerita, pada awal tahun 1900an,
muncul para pengusaha rekaman yang didirikan saudagar keturunan Tionghoa, salah
satunya adalah Tio Tek Hong yang memiliki toko di Pasar Baru, Jakarta. Saat
itu, Tio Tek Hong memproduksi musik lewat piringan hitam alias plaatgramofoon.
Tio Tek Hong juga memproduksi lagu-lagu rekaman dari kelompok musik bernuansa
keroncong.
Kita semua tentu masih ingat dengan grup band dan penyanyi
solo Indonesia terkenal seperti Dewa 19, Sheila On 7, Padi, Chrisye, Obbie
Mesakh, Ebiet G Ade dan siapa yang kenal dengan lagu-lagu mereka, bahkan dulu
anak-anak muda rela menabung untuk membeli kaset dari musisi tersebut dan
dengan perasaan yang senang mendengarkan lagu-lagu mereka dan menyanyikannya
baik itu sendiri maupun bersama teman-temannya.
Lagu-lagu Nasional
Musik Indonesia memang sudah dari awal sangat bermutu dan
kualitasnya tidak kalah dengan musik-musik dari luar.Apalagi lagu-lagu nasional
zaman kemerdekaan kita. Komposer-komposer Indonesia seperti sangat patut
mendapat tempat di Musik kita. Sejak zaman pra kemerdekaan, musisi-musisi
Indonesia yang menulis lagu-lagu wajib nasional menurut saya lebih unggul
dibanding kebanyakan musisi di negara-negara berkembang lainnya. Coba saja
dengarkan lagu-lagu nasional kita seperti Indonesia Raya dengan lagu-lagu nasional
negara-negara lainnya, seperti Garuda Pancasila, Indonesia Pusaka, Indonesia
Jaya, Tanah Airku, Berkibarlah Benderaku terdengar lebih secara mutu dan
menumbuhkan sikap patriotisme kita.
Lagu-lagu Anak
Lagu-lagu anak pada
waktu kita kecil pun selain memiliki lirik yang mendidik juga memiliki melodi
yang baik. Pencipta lagu anak-anak seperti Ibu Sud, AT Mahmud, Pak Kasur, dan
lain-lain. Coba bandingkan melodi lagu "Pergi Belajar" atau lebih
dikenal dengan liriknya "Oh Ibu dan ayah selamat pagi" ciptaan Ibu
Sud dengan lagu anak-anak berbahasa Inggris seperti "Twinkle-twinkle. Lagu
dari Ibu Sud mengajarkan moral, sementara lagu-lagu yang tingkatnya lebih
internasional hanya mengajarkan melodi. Lagu-lagu anak-Indonesia walaupun tidak
semuanya, unggul di syair yang mengandung pesan moral untuk anak dengan melodi
yang relatif sama mutunya (kalau bukan lebih baik) dengan lagu-lagu anak
berbahasa Inggris.
Musik Indonesia Zaman Sekarang
Musik Indonesia zaman sekarang juga tidak kalah bagusnya
dengan zaman dulu, mungkin hanya berbeda dalam aransemen serta pemilihan kata
dalam lirik lagu. Pada zaman sekarang pula banyak muncul boy band yang
mengambil musik cenderung keras dan mungkin bagi orang awam itu susah dan tidak
enak didengarkan. Perkembangan musik di Indonesia memang sedang berkembang,
terbukti dengan masuknya musik-musik K-pop dan EDM (Electonic Dance Music).
Masuknya genre tersebut bisa saja membawa dampak positif dan negatif bagi
perkembangan musik di Indonesia. Dari sisi positifnya, kita bisa lebih menambah
wawasan tentang musik dengan masuknya genre-genre tersebut dan bisa lebih
mengeksplor kemampuan bermusik dari diri kita sendiri. Dan dari sisi negatifnya
musik-musik asli Indonesia bisa saja tidak dilirik lagi oleh para penikmat
musik karena orang tengah asik mendengarkan genre musik yang baru masuk oleh
karena itu sebagus-bagusnya musik luar, tidak ada salahnya tetap mendengarkan
musik-musik asli Indonesia dan turut mengembangkan musik dalam negeri. Kalau
kita merasa mempunyai bakat dibidang musik tidak ada salahnya mencoba membuat
musik yang dapat membuat nama Indonesia terangkat di kancah musik dunia.
Komentar
Posting Komentar